Tahun 2005 Volume 40 Nomor 1
Oleh : Hendro Wahyono
Latar Belakang : Peningkatan angka morbiditas dan mortalitas penderita dengan bakteremia di ruang perawatan intensif merupakan masalah pada rumah sakit di dunia. Secara epidemilogik telah diketahui adanya pergeseran pola kuman penyebab bakteremia di ruang perawatan intensif akibat berbagai tindakan invasif dan efek kolonisasi kuman karena terapi antibiotik yang sebelumnya didominasi oleh kuman . gram – negatif , saat ini menunjukkan gambaran populasi kuman gram – positif , diantaranya adalah MRSA
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kejadian MRSA di ruang perawatan intensif.
Metode : (i) Penelitian eksperimental laboratorik untuk memeriksa distribusi MRSA melalui deteksi mecA gen (517bp) dengan primer RSM -2648, 5’AGT TCT GCA GTA CCG GAT TTG C 3’ dan RSM-2647,5’AAA ATC GAT GGT AAA GGTT TGG C 3’ pada fasilitas petugas medis/paramedis , dan penderita dengan Bakteremia di ruang Perawatan Intensif RSUP Dr Hasan Sadikin , Bandung dan RSUP Dr. K ariadi Semarang ,.(ii)Pendekatan model sidik jalin (path analisis) untuk pengujian signifikansi hubungan yang saling berkaitan di dalam sistem dan pengaruhnya antara elemen operasional fasilitas /lingkungan , taatlaksan asuhan
keperawatan dan terapi antibiotik terhadap kejadian MRSA di ruang perawatan intensif.
Hasil : Pada 50 bahan pemeriksaan dari fasilitas /lingkungan diruang perawatan intensif ditemukan 26 galur MRSA (52%) .Pemeriksaaan terhadap 70 personil (cuping hidung dan tangan ) ditemukan 43 galur MRSA (61.4%) , dan dari 30 penderita dengan bakteremia yang dirawat di ruang perawatan intensif ditemukan 17 galur MRSA (56,6%) Hasil formulasi antibiogram II menunukkan MRSA multiresisten pada fasilitas (38,4%), penderita (70,5%) dan pada petugas (11.6%) . Berdasarkan hasil analisis sidik jalin dari 30 responden dan pengamatan terlibat, secara integral/stimulan dari semua faktor menunjukkan adanya pengaruh secara nyata pada taraf 5% terhadap kejadian MRSA . Faktor yang memberikan kontribusi sangat besar dalam meningkatkan kejadian MRSA adalah pengaruh dari penetapan dosisi (90.4%) tepat obat (90,2%) ,penyediaan antiseptik (84,9%) protap pemasangan kanula infus (74,6%) dan fasilitas cuci tangan (66.3%)
Simpulan : (i) fasilitas /lingkungan , tata laksana asuhan keperawatan dan terapi antibiotik saling berkaitan di dalam sistem dan pengaruhnya , baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kejadian MRSA di ruang perawatan intensif , (ii) formulasi antibiogram II Mrsa multiresisten ditemukan pada fasilitas , penderita dengan bakteremia, dan petugas dapat diteliti lebih lanjut secara molekuler untuk mengetahui cara penyebarannya . Hasil temuan ini direkomendasikan sebagai standart baku untuk konstruksi ruang perawatan intensif dalamm mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan MRSA .(M Med Indones , 2005 ;40;12-22)
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kejadian MRSA di ruang perawatan intensif.
Metode : (i) Penelitian eksperimental laboratorik untuk memeriksa distribusi MRSA melalui deteksi mecA gen (517bp) dengan primer RSM -2648, 5’AGT TCT GCA GTA CCG GAT TTG C 3’ dan RSM-2647,5’AAA ATC GAT GGT AAA GGTT TGG C 3’ pada fasilitas petugas medis/paramedis , dan penderita dengan Bakteremia di ruang Perawatan Intensif RSUP Dr Hasan Sadikin , Bandung dan RSUP Dr. K ariadi Semarang ,.(ii)Pendekatan model sidik jalin (path analisis) untuk pengujian signifikansi hubungan yang saling berkaitan di dalam sistem dan pengaruhnya antara elemen operasional fasilitas /lingkungan , taatlaksan asuhan
keperawatan dan terapi antibiotik terhadap kejadian MRSA di ruang perawatan intensif.
Hasil : Pada 50 bahan pemeriksaan dari fasilitas /lingkungan diruang perawatan intensif ditemukan 26 galur MRSA (52%) .Pemeriksaaan terhadap 70 personil (cuping hidung dan tangan ) ditemukan 43 galur MRSA (61.4%) , dan dari 30 penderita dengan bakteremia yang dirawat di ruang perawatan intensif ditemukan 17 galur MRSA (56,6%) Hasil formulasi antibiogram II menunukkan MRSA multiresisten pada fasilitas (38,4%), penderita (70,5%) dan pada petugas (11.6%) . Berdasarkan hasil analisis sidik jalin dari 30 responden dan pengamatan terlibat, secara integral/stimulan dari semua faktor menunjukkan adanya pengaruh secara nyata pada taraf 5% terhadap kejadian MRSA . Faktor yang memberikan kontribusi sangat besar dalam meningkatkan kejadian MRSA adalah pengaruh dari penetapan dosisi (90.4%) tepat obat (90,2%) ,penyediaan antiseptik (84,9%) protap pemasangan kanula infus (74,6%) dan fasilitas cuci tangan (66.3%)
Simpulan : (i) fasilitas /lingkungan , tata laksana asuhan keperawatan dan terapi antibiotik saling berkaitan di dalam sistem dan pengaruhnya , baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kejadian MRSA di ruang perawatan intensif , (ii) formulasi antibiogram II Mrsa multiresisten ditemukan pada fasilitas , penderita dengan bakteremia, dan petugas dapat diteliti lebih lanjut secara molekuler untuk mengetahui cara penyebarannya . Hasil temuan ini direkomendasikan sebagai standart baku untuk konstruksi ruang perawatan intensif dalamm mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan MRSA .(M Med Indones , 2005 ;40;12-22)
Factors Influencing the Occurance of Methicillin-Resistant Staphylococus aureus in ICU – PATIENTS with Septivaemia ; A Study in Dr. Hasan Sadikin and Dr .Kariadi Hospital
Background: The morbidity and mortality rate of hospitalized patients with bacteramia become a serious problem among hospitals in the world . The epidemiological study stated about the replacement of the causing organism responsible for bacteraemic patients in ICU , With increasingly resistent gram – positif phatogens, especially Methicilin – Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) , instead of gram – negatif phatogens . The aim of this study to investigate the transmission of pathogens throught the influence factors that contribute the incidence of MRSA in ICU
Methods: (i) the MRSA distribution was investigated throught the detection of mecA gen (517bp) using the primer of RSM -2648, 5’AGT TCT GCA GTA CCG GAT TTG C 3’ and RSM-2647,5’AAA ATC GAT GGT AAA GGTT TGG C 3’ among the facillities /environment , medical and nursing staff , and bacteremic patients in ICU of Dr.Kariadi and Dr. Hasan Sadikin Hospital , (ii) Path analysis approach performed the significancy of the influence factors among the operational elements of facillities / environment, nursing procedures , and antibiotic treatment on the incident of MRSA
Result : Among 50 specimen from faccilities / environment in ICU , 26 strain of MRSA (52%) were detected, and from 70 medical and nursing staff, there were 43 strain of MRSA (61,4%) . The investigation of 30 bacteraemic patients , 56,6% of MRSA were found . The antibiogram showed high multiresistent MRSA among facillities (38,4) and bacteremic patients (70,5%) compared with the staff (11,6%) . Based on the path analysis result , from 30 respondens and participated observation showed the faccillities / environment , nursing procedure and antibiotic treatmen gave the increasing incidence of MRSA at the level of 5% . The factors gave high contribution were appropiate antibiotic regimens / doses (90,4%) appropiate choice of the antibiotics (90.2%) , antiseptic (84.9%)n. indwelling vascular acces devices procedure (74.6%) and sink facillities (66.3%)
Conclusion: (i) The network among facilities / environment , nursing procedures, and antibiotic treatmen in direct or indirect way showed the responsibility on the incidence of MRSA in ICU , and (ii) Antibiogram formulation II showed multiresistant MRSA among facillities , bactermic patients, and medical /nursing staf , so taht , the moleculer study should be done further to know the spread of MRSA in ICU . the result of this research is recomended as a basic guideline to set up the ICU ‘s construction regarding the incidence of MRSA and hospital Infection Control Program (M Med I ndones ,2005; 40 ; 12 -22)
Methods: (i) the MRSA distribution was investigated throught the detection of mecA gen (517bp) using the primer of RSM -2648, 5’AGT TCT GCA GTA CCG GAT TTG C 3’ and RSM-2647,5’AAA ATC GAT GGT AAA GGTT TGG C 3’ among the facillities /environment , medical and nursing staff , and bacteremic patients in ICU of Dr.Kariadi and Dr. Hasan Sadikin Hospital , (ii) Path analysis approach performed the significancy of the influence factors among the operational elements of facillities / environment, nursing procedures , and antibiotic treatment on the incident of MRSA
Result : Among 50 specimen from faccilities / environment in ICU , 26 strain of MRSA (52%) were detected, and from 70 medical and nursing staff, there were 43 strain of MRSA (61,4%) . The investigation of 30 bacteraemic patients , 56,6% of MRSA were found . The antibiogram showed high multiresistent MRSA among facillities (38,4) and bacteremic patients (70,5%) compared with the staff (11,6%) . Based on the path analysis result , from 30 respondens and participated observation showed the faccillities / environment , nursing procedure and antibiotic treatmen gave the increasing incidence of MRSA at the level of 5% . The factors gave high contribution were appropiate antibiotic regimens / doses (90,4%) appropiate choice of the antibiotics (90.2%) , antiseptic (84.9%)n. indwelling vascular acces devices procedure (74.6%) and sink facillities (66.3%)
Conclusion: (i) The network among facilities / environment , nursing procedures, and antibiotic treatmen in direct or indirect way showed the responsibility on the incidence of MRSA in ICU , and (ii) Antibiogram formulation II showed multiresistant MRSA among facillities , bactermic patients, and medical /nursing staf , so taht , the moleculer study should be done further to know the spread of MRSA in ICU . the result of this research is recomended as a basic guideline to set up the ICU ‘s construction regarding the incidence of MRSA and hospital Infection Control Program (M Med I ndones ,2005; 40 ; 12 -22)