Efektifitas Amoksisilin pada Infeksi Saluran Nafas Atas untuk Mencegah Otitis Media Akut
Tahun 1999 Volume 34 Nomor 1
Oleh : Saiful Bahri Bangun, Suprihati
Tujuan : Menilal efektifitas klinik amoksisilin dalam mencegah komplikasi DMA pada anak yang menderita ISPA.
Rancangan penelitian Uji klinik secara acak, buta ganda terkontrol.
Metodologi penelitian: 96 penderita ISPA yang berusia antara 1-5 tahun dan setuju ikut dalam penelitian, dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok dengan antibiotika dan tanpa antibiotika . Kedua kelompok diberi terapi parasetamol dan pseudoefedrin. Penderita yang diikutkan adalah penderita ISPA < 7 hari, tidak didapat tanda-tanda DMA, tidak sedang mendapat terapi antibiotika dan tidak didapati infeksi saluran nafas bawah (ISNB), Masing-masing kelompok mendapat pengobatan selama 5 hari yang dikemas dalam bentuk yang sama. Efektifitas pengobatan dinilai hari ke-6, sewaktu penderita kontrol. Namun penderita disuruh kontrol lebih awal jika gejala ISPA tidak berkurang atau panas semakin tinggi. Obat penelitian dihentikan dan diberi terapi antiibiotik pengganti lainnya atau dilakukan tindakan sesuai keadaan. Kesembuhan dinilai dari tidak terjadi DMA dan menghilangnya tanda-tanda radang akut selama pengobatan.
Hasil penelitian: Dari 92 kasus yang dapat dianalisis, sebanyak 44 penderita pada kelompok antibiotika dan 48 penderita tanpa antibiotika. Pada kelompok antibiotika kejadian DMA didapatkan pada 20,45% kasus, sedangkan pada kelompok tanpa antibiotika sebanyak 47,91% kasus (p<0,05). Kesembuhan ISPA pada kelompok antibiotika sebesar 72,72%, dan pada kelompok tanpa antibiotika 27,10% (p0,05). Variabel bebas yang berpengaruh terhadap komplikasi DMA adalah terapi tanpa antibiotika, orang tua yang merokok dan kontak dengan anak lain yang sakit (pKesimpulan: Pemberian antibiotika dapat mengurangi komplikasi DMA secara bermakna dan rneningkatkan angka kesembuhan ISPA, meskipun tidak memperpendek lamanya serangan ISPA.
Rancangan penelitian Uji klinik secara acak, buta ganda terkontrol.
Metodologi penelitian: 96 penderita ISPA yang berusia antara 1-5 tahun dan setuju ikut dalam penelitian, dibagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok dengan antibiotika dan tanpa antibiotika . Kedua kelompok diberi terapi parasetamol dan pseudoefedrin. Penderita yang diikutkan adalah penderita ISPA < 7 hari, tidak didapat tanda-tanda DMA, tidak sedang mendapat terapi antibiotika dan tidak didapati infeksi saluran nafas bawah (ISNB), Masing-masing kelompok mendapat pengobatan selama 5 hari yang dikemas dalam bentuk yang sama. Efektifitas pengobatan dinilai hari ke-6, sewaktu penderita kontrol. Namun penderita disuruh kontrol lebih awal jika gejala ISPA tidak berkurang atau panas semakin tinggi. Obat penelitian dihentikan dan diberi terapi antiibiotik pengganti lainnya atau dilakukan tindakan sesuai keadaan. Kesembuhan dinilai dari tidak terjadi DMA dan menghilangnya tanda-tanda radang akut selama pengobatan.
Hasil penelitian: Dari 92 kasus yang dapat dianalisis, sebanyak 44 penderita pada kelompok antibiotika dan 48 penderita tanpa antibiotika. Pada kelompok antibiotika kejadian DMA didapatkan pada 20,45% kasus, sedangkan pada kelompok tanpa antibiotika sebanyak 47,91% kasus (p<0,05). Kesembuhan ISPA pada kelompok antibiotika sebesar 72,72%, dan pada kelompok tanpa antibiotika 27,10% (p0,05). Variabel bebas yang berpengaruh terhadap komplikasi DMA adalah terapi tanpa antibiotika, orang tua yang merokok dan kontak dengan anak lain yang sakit (pKesimpulan: Pemberian antibiotika dapat mengurangi komplikasi DMA secara bermakna dan rneningkatkan angka kesembuhan ISPA, meskipun tidak memperpendek lamanya serangan ISPA.
Objetive: To asses the clinical effectiveness of amoxicilliin for preventing acute otitis media (AOM) in children who suffered
upper respiratory tract infection (URL).
Study design: Randomized, double blind, placebo control clinical trial.
Metodology: 96 URI patients who fullfilled the eligibility criteria and agreed to be enrolled in the study were grouped into two groups of treatment Trial group were treated with antibiotic compared to the other group without antibiotic. The two groups received paracetamol and pseudoephedrin. Medication was started f there was no signs of AOM, no antimicrobial therapy, and no sign of lower respiratory tract infection (LRTI). Duration of treatment were 5 days. The effectiveness of the treatment were evaluated at day six, however, f the patients suspected for prolong symptoms of URI and if fever constant or worse, the study medication was terminated and appropriate therapy was started. Succestlil result was assed if no AOM development and there was no more signs of
URI.
Result: From 92 cases that finished the study 44 children in antibiotic group and 48 children in placebo group. In the antibiotic group. AOM occured in 20.45%, compared to 47,91% of the placebo group (p<0,05). URI recovery 72,72% in the antibiotic group and 27,10% of the placebo group (pConclusion: Antibiotic treatment decreased .40M development in URI cases and increased URI recovery but it did not show shorter duration of URI in children aged 1-5 years.
upper respiratory tract infection (URL).
Study design: Randomized, double blind, placebo control clinical trial.
Metodology: 96 URI patients who fullfilled the eligibility criteria and agreed to be enrolled in the study were grouped into two groups of treatment Trial group were treated with antibiotic compared to the other group without antibiotic. The two groups received paracetamol and pseudoephedrin. Medication was started f there was no signs of AOM, no antimicrobial therapy, and no sign of lower respiratory tract infection (LRTI). Duration of treatment were 5 days. The effectiveness of the treatment were evaluated at day six, however, f the patients suspected for prolong symptoms of URI and if fever constant or worse, the study medication was terminated and appropriate therapy was started. Succestlil result was assed if no AOM development and there was no more signs of
URI.
Result: From 92 cases that finished the study 44 children in antibiotic group and 48 children in placebo group. In the antibiotic group. AOM occured in 20.45%, compared to 47,91% of the placebo group (p<0,05). URI recovery 72,72% in the antibiotic group and 27,10% of the placebo group (pConclusion: Antibiotic treatment decreased .40M development in URI cases and increased URI recovery but it did not show shorter duration of URI in children aged 1-5 years.