Dermatitis Kontak pada Pekerja di Sebuah Pabrik Penyamakan Kulit di Kodya Semarang
Tahun 1999 Volume 34 Nomor 3
Oleh : Kabulrachman, Endang Sri Hartiningsih dan Irma Binarso
Background. Occupational Contact Dermatitis (OCD) is a skin disorder caused by occupation as a direct result or worsen a disease. OC’D is the most frequent Occupational Diseases, as one of disorders which influence the quality and quantity of products. The objective of the study is to iden OCD among workers at a leather processing company in Semarang and the causative allergen mostly found . The study was performed between November 7 — December 19, 1995 periode.
Methods. Design of the study is descriptive observational, cross-sectional approach. Samples were workers recruited from pro duction, storage and processing unit.
Data collections were performed by history, dermatologic examination and patch-test for suspected contact dermatitis persons. Result and Conclusion. The study revealed that OCD was detected in 2/ (12,6%) and mostly found in the /0-29 age group (71.43%); hands and arms were the site mostly found (42.86%). A positive patch test was found in 12 cases, where 0,5% Potassium dichromate was the mostly found allergen (55,60%). Observation of the working environment showed a low occupation sanitation and a shortage of means for protection and also there were insufficient health and safety awareness among workers.
Latar belakang: Dermatitis kontak akibat kerja adalah kelainan ku/it yang disebabkan oleh pekerjaan secara langsung atau penyakit ku/it yang diperberat dan merupakan salah satu penyakit akibat kerja, yang dapat mempengaruhi hasilprodukci.
Tujuan penelitian: adalah untuk mengetahui insiden Dermatitis Kontak Akibat Kerja, sepia mengetahui bahan penyehah ter banyak
Bahan dan cara kerja: Penelitian ini bersifat diskriptif observasional dengan pendekatan belah lintang, dilakukan pada karyawan sebuah pabrik penyarnakan kulit di Semarang, yang dilaksanakan pada periode November-Desember 1995. Koleksi data dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan dermatologis, dan pada penderita tersangka dermatitis kontak dilakukan uji-tempel.
Has!! dan kesimpulan: Dan 167 karyawan (bagian produksi, penyimpanan dan pemrosesan) yang diperikca, didapaikan 21 orang (12,6%) menderita DKAK. Lokasi lesi terbanyak didaerah tangan dan lengan (42,86%). Pada uji tempel yang dilakukan terhadap 21 penderita tersebut, 9(42%) dengan hasil posit Berdasarkanjenis alergen standard. Kalium hikromat 0,5% merupakan alergen penyebab terbanyak (55,6%). Berdasarkan pengamatan dilapangan, nampak bahwa kebersihan tempat kerja kurang diperhatikan dan alat pelindung ,nasih belurn banyak tersedia serta kurangnya kesadaran krnyawan untuk menggunakan alat pelindung yang ada.