Insiden Kanker Penduduk Semarang Tahun 1990-1999
Tahun 2001 Volume 36 Nomor 1
Oleh : Sarjadi, Padmi T, Ika Pawitra
Pendahuluan: Insiden kanker di Kotamadya Semarang (1985-1989) dipublikasikan pertama kali tahun / 990. Untuk melanjutkan laporan tersebut, dikumpulkan seluruh kasus kanker baru di Kotamadya Semarang selama periode / 990-1999.
Metode: Perhitungan dilakukan berdasarkan Age Standardized incidence Rate dengan standar populasi dunia untuk tz kelonipok umur dan populasi Semarang tahun /990 sebagai denominator untuk ASR dan CR.
Hasil: Selama tahun 1990- 1999, telah terkumpul sebanyak 6821 kasus kanker baru, terdiri dan 4208 kasus wanita dan 2613 kasus pria . ASR dan CR wanita lebih tinggi dan pria. ASR wanita adalah 83,3 dan pria 65,3 sementara CR wanita adalah 66,6 dan pria 42,4. ASR wanita dan pria meningkat sesuai pertambahan usia, dengan kenaikan bermakna pada kelompok usia setelah 45-54 tahun. Lima kanker terbanyak pada wanita adalah (1) senviks uteri: 21,77, (2) payudara: 14,84, (3) Kolorektal: 6,26, (4) Ovarium: 6,16, (5) Paru: 4,83. Pada pria adalah (1) Paru: 14,83, (2) Kolorektal 6,76, (3) Hati: 5,56, (4) Prostat: 5,63, (5) Kandung kemih: 4,69. Metastase yang menempati peringkat 7 untuk wan ita dan peringkat 9 untuk pnia menunjukkan bahwa kasus yang lanjut ditemukan cukup tinggi. Gambaran serupa juga d pada kanker leher rahim, dengan stadium 3 dan 4 sebanyak 57,36%, dan stadium satu hanya 13,24%.
Kesimpulan: Kanker paru menunjukkan peningkatan yang berma/cna dibanding data tahun 1985-1989, dan bila tidak dilakukan perubahan terhadap perilaku yang beresiko kanker diperkirakan insidensinya akan bertambah di masa yang akan datang.
Metode: Perhitungan dilakukan berdasarkan Age Standardized incidence Rate dengan standar populasi dunia untuk tz kelonipok umur dan populasi Semarang tahun /990 sebagai denominator untuk ASR dan CR.
Hasil: Selama tahun 1990- 1999, telah terkumpul sebanyak 6821 kasus kanker baru, terdiri dan 4208 kasus wanita dan 2613 kasus pria . ASR dan CR wanita lebih tinggi dan pria. ASR wanita adalah 83,3 dan pria 65,3 sementara CR wanita adalah 66,6 dan pria 42,4. ASR wanita dan pria meningkat sesuai pertambahan usia, dengan kenaikan bermakna pada kelompok usia setelah 45-54 tahun. Lima kanker terbanyak pada wanita adalah (1) senviks uteri: 21,77, (2) payudara: 14,84, (3) Kolorektal: 6,26, (4) Ovarium: 6,16, (5) Paru: 4,83. Pada pria adalah (1) Paru: 14,83, (2) Kolorektal 6,76, (3) Hati: 5,56, (4) Prostat: 5,63, (5) Kandung kemih: 4,69. Metastase yang menempati peringkat 7 untuk wan ita dan peringkat 9 untuk pnia menunjukkan bahwa kasus yang lanjut ditemukan cukup tinggi. Gambaran serupa juga d pada kanker leher rahim, dengan stadium 3 dan 4 sebanyak 57,36%, dan stadium satu hanya 13,24%.
Kesimpulan: Kanker paru menunjukkan peningkatan yang berma/cna dibanding data tahun 1985-1989, dan bila tidak dilakukan perubahan terhadap perilaku yang beresiko kanker diperkirakan insidensinya akan bertambah di masa yang akan datang.
Introduction: The first cancer incidence for Semarang residence (/985- / 989) was published in 1990. To continue the report, new cancer cases was collected among Semarang population, periode 1990- / 999.
Method: Age Standardized Incidence Rate was calculated using world standard population for the seven age groups. Semarang population 1990 is used as denominator both for ASR and CR.
Result: During /990-1999, it was collected 682) new cancer cases, consisting 4208 females and 26/3 males. ASR and CR females were higher than males. ASR females was 83.3 and males was 65.3, while CR females was 66.6 and males was 42.4. During that periode, from year to year. the incidence were increasing, both for female and male, Relating to the age groups. ASR Jor female and male significantly increasing alter age 45-54. Five most frequent cancer among females were (1) uterine cervix.’ 2/. 77, (2) breast: 14.84 (3) cob-rectal: 6.26 (4) ovary: 6. / 6 and (5) lung: 4.83. In male were (1) lung: /4.08, (2) cob-rectal: 6. 76, (3) liver: 5.65, (4) prostate gland: 5.63 and (5) bladder: 4.69. Since unknown site (metastasis) were found in rank number 7 (female) and number 9 (male), its meant that advanced cases found quite higher. This profil was similar with the stage in cervical cancer, where the fourth and the third stage found 5 7.36%, and only 13,24% in the first stage.
Conclusion: Lung cancer showed significantly increase comparing data 1985- / 989, and f the risks have no change, it was predicted that the incidence will increasing in the near futere.
Method: Age Standardized Incidence Rate was calculated using world standard population for the seven age groups. Semarang population 1990 is used as denominator both for ASR and CR.
Result: During /990-1999, it was collected 682) new cancer cases, consisting 4208 females and 26/3 males. ASR and CR females were higher than males. ASR females was 83.3 and males was 65.3, while CR females was 66.6 and males was 42.4. During that periode, from year to year. the incidence were increasing, both for female and male, Relating to the age groups. ASR Jor female and male significantly increasing alter age 45-54. Five most frequent cancer among females were (1) uterine cervix.’ 2/. 77, (2) breast: 14.84 (3) cob-rectal: 6.26 (4) ovary: 6. / 6 and (5) lung: 4.83. In male were (1) lung: /4.08, (2) cob-rectal: 6. 76, (3) liver: 5.65, (4) prostate gland: 5.63 and (5) bladder: 4.69. Since unknown site (metastasis) were found in rank number 7 (female) and number 9 (male), its meant that advanced cases found quite higher. This profil was similar with the stage in cervical cancer, where the fourth and the third stage found 5 7.36%, and only 13,24% in the first stage.
Conclusion: Lung cancer showed significantly increase comparing data 1985- / 989, and f the risks have no change, it was predicted that the incidence will increasing in the near futere.