Permasalahan Infeksi TORCH pada Kehamilan

Tahun 2001 Volume 36 Nomor 1
Oleh : Samuel Widiasmoko, H. Noor Pramono

Insidens infeksi TORCH pada wanita hamil di Indonesia cukup tinggi sedangkan diagnosis dan penanganannya masih merupa kan permasalahan bagi para ahli. Banyak hal masih menjadi kontroversi seperti interpretasi basil serologi, kapan terjadi infeksi akut, berapa besar kemungkinan janin terinfeks dan menjadi cacat, perlu tidaknya pengobatan terminasi dan lain-lain . Tokio plasmosis pada manusia ditegakkan bila didapatkan serokonversi IgG atau 1gM spes sedang diagnosis prenatal ditegakkan dengan menemukan 1gM pada kordosentesis atau amniosentesis. Gejala toksoplasmosis kongenital adalah antara lain IUGR, mikrosefali, anensefali, hidrosefalus, korioretinitis. Pengobatan pada ibu hamil dengan memberikan kombinasi preparat Sulfa dan Pirirnetharnin atau dengan Spiramisin. Infeksi Rubella ditegakkan dengan pemeriksaan serologi yaitu serokonversi IgG atau 1GM spesifik sedang pada fetus bila menemukan 1gM. Virus Rubella sangat teratogen dengan akibat berbagai kelainan kongenital seperti antara lain tuli sensor/k VSD, katarak, mental retardasi. Pencegahan dengan memberikan vaksinasi sebelum hamil pada ibu yang belum kebal. Cytomegalovirus mampu beradaptasi dalarn tubuh manusia dalam bentuk dormant dan suatu saat dapat menimbulkan kekambuhan. Adanya infeks akut diderek dengan isolasi virus dart darah urine atau dengan cara serologi. Meskipun CMV paling sering menyebabkan infek intrauterin tetapi hanya 5—10% yang menunjukkan gejala yaitu antara lain IUGR, mikrosefali, hepato splenornegali. Be/urn ada pengobatan untuk CMV sarnpai saat tnt. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dirt dan kontak dengan cairan tubuh seperti ludah, rnuntahan, urine, darah dan lain-lain. Pada infeksi virus Herpes Simple/is, rnanfaat serologi tidak terlalu be karena adanya cross reacting dengan HSV-1. Penularan ke jan/n terjadi b/la ada kontak dengan virus dan ibu dan Ia/an lahirnya. Gejala yang muncul adalah antara lain konioretinitis, vesikel, kelainan otak, ikterus yang akan berakhir fatal bila tidak diobati. Penanganan yang terpenting adalah dengan mencegah kontakjanin dengan virus. Persalinan perabdorninam dianjurkanpada ibu dengan lesi genital dan pada ketuban pecah dini. Ibu dan bayi yang terinfeksi dapat diobati dengan Acyclovir.

In Indonesia, incidents of TORCH infections in pregnancy are high enough, in the other hand the diagnosis and treatments are still problem although for experts. Until now, many things are debatable e.g. how to interpret the serology result, when the primary infections truly attack the possibility and severity the fetus is infected, when termination has to be performed etc. Diagnosis of Toxoplasmosis is confirmed by spec Ic IgG seroconvertion or positive spec 1gM. The fetus is infected if/gM detected by cordo centesis/amniocentesis. The clinical manifestations of congenital toxoplasmosis are IUGR, microcephaly, anencephaly, hydro cephaly, chorioretinits etc. The mother can be treated by combination Sulfa and Pyrimethamine or by Spiranzycin. Rubella infections can be diagnosed by serology examination. This viral is very teratogenic, makes severe anomaly such as neural deafness, VSD, cataract, and mental retardation. There is no treatment, the most important is prevention. Vaccination can be given before pregnancy for non-immune women. Cytomegalovirus adapted in human body very well as dormant form and cause recurrence at any time. Acute infection is detected by serology examination. CMV causes most intrauterine infections but only 5—7% are symptomatic. The clinical appearances are IUGR, microcephaly, hepatosplenomegaly etc. There is no treatment yet. Prevention can be done by avoiding contact with blood, saliva, vomits, urine etc. Serology is less common in diagnosing HSV infections, cause by cross- reacting with HSV —1. Transmission to fetus happens the fetus contact with viral in birth canal lesions. The clinical manifestations are yes/des, chorioretinits, CNS deformations, icterus, which can be fatal without treatment. The most important thing is to prevent contact viral and baby. Cesarean delivery is performed for mother with genital lesions and premature rupture of the membrane, The baby and mother should be treated with Acyclovir.