Efektifitas Irigasi Tunggal Dibanding Irigasi Berulang pada Pengobatan Sinusitis Maksila Kronik yang Diberi Kotrimoksazol

Tahun 2001 Volume 36 Nomor 3
Oleh : Muyassaroh, Suprihati,  Riece Hariyati

Latar Belakang: Pengobatan konservatif penderila sinusitis maksila kronik dengan pemberian medikmentosa dan irigasi. Jumlah irigasi sinus masih kontroversial. Di Klinik THT Dr. Kariadi Semarang. penderita sinusitis maksila kronik dilakukan irigasi berulang ,rata-rata 4 kali, tetapi menurut pengalaman terdapat sebagian penderita merasa sembuh dengan irigasi tunggal . Pada situasi ekonomi yang memprihatinkan saat ini, akan lebih menguntungkan bagi penderita bila dengan irigasi tunggal dapat dicapai kesembuhan.
 
Tujuan: Mengetahui efektifitas irigasi tunggal dibanding irigasi berulang pada sinusitis manaksila kronik yang diberi kotrimnoksazol forte selama 14 hari.
 
Melodologi Penelitian: Rancangan penelitian dengan uji klinik acak tersamar Enam puluh dua penderila sinusitis ,maksila kronik di klinik THT RSDK Semarang (Oktoher 2000 sampai Januari 2001) yang memenuhi kriteria penelitian dibagi menjadi 2 kelomnpok secara acak sederhana. Kelompok A dilakukan irigasi tunggal. Kelompok I dilakukan irigasi berulang seminggu 2 kali. Pada kedua kelompok diberi kotrimoksazol,dekongestan dan mukolitik selama 14 hari Evaluasi keberhasilan pengobatan dilakukan pada hari ke-4, 8, 12 dan hari ke- 16 setelah pemberian pengobatan. Keberhasilan pengobatan diklasifikasikan atas sembuh dan tidak sembuh dan tanda dan gejala klinis. Analisis keherhasilan pengohatan menggunakan Chi—square. risiko relatif dan regresi logistik
 
Hasil Penelitian: Dari 87 penderita simiusitis maksila kronik hanya 62 orang yang dapat dilakukan analisis. masing-masing kelompok 31 orang. Kesembuhan pada irigasi tunggal sebesar 77,4% dari irigasi berulang 93,5%. Kelompok irigasi berulang cenderung dapat mencapai kesembuhan dengan OR 7.2 (CI: 1,14 – 44.9.).
 
Kesimpulan: Irigasi berulang pada penderita sinusitis maksila kronik yang diberi kotrimoksazol lebih baik dibanding irigasi tunggal.

Background :Conservative treatment of chronic maxilary sinusitis patient is pharmaco -theraphy and sinus irrigation the frequency of sinus irrigation is still controversial. in ENT Departenient Kariadi Hospital, sinus irigation mostly performed four times in Indonesian economic crisis situation like now, it is better for the patient. if single irrigation can cure their disease,
 
Objective: To compare the efficacy of single and multiple irrigation in chronic maxillary sinusitis patients who treated by cotrimoxazol for 14 days
 
Method: Design of study was single blind randomized clinical trial. Sixty two chronic maxillary sinusitis patients in ENT Dept. Kariadi Hospital Semarang (oktober 2000 – .Januari 2001) were randomly alocated into Two groups of treatment Group with single irrigation and group B with multiple irrigation in consecutive days. Both groups received cotrimaksazol, decongestan, mucolitic 14 days. Evaluation of the treatment effect was done on day 4. 8, 12 and 16 days of treafment Treatment result was classified into success and failure base on clinical sign and symptom. Chi square relative risk and logistic regretion were used analyzing the data.
 
Result: Sixty two of 87 chronic maxilary sinusitis patients were analyzed, consist of 31 cases in each group. Success result of single irrigation was 77,4% while multiple irrigations was 93,5% (p >0,05) The multiple irigation group have more tendency to cured with OR 7,2 (Cl: 1,14-44,9).
 
Conclusion: Multiple irrigation in the management of chronic maxilary sinuitis who received cotrimoxozal better than single irigation .