Faktor yang Mempengaruhi Stroke Non Hemoragik Ulang
Tahun 2001 Volume 36 Nomor 3
Oleh : Amin Husni, Laksmawati
Latar Belakang: Di antara faktor resiko ,stroke yang telah diketahui , sejumlah faktor lain akan berlaku juga sebagai faktor resiko untuk terjadinya stroke ulang. Dilakukan studi untuk meneliti sejauh mana peranan kelainan jantung yang ditampilkan berupa kelainan elektrokardiogram (EKG), hipertensi, diabetes ,melitus, hiperkolesteromia, hipertriglisedemia, hematokrit tinggi, hiperurisemia, usia . jenis kelainan terhadap terjadinya stroke non hemoragic ulang. diteliti sejauh mana peranan stressor dan kepatuhan berobat berpengaruh terhadap terjadinya stroke non hemoragik ulang dibandingkan dengan kontrol.
Pasien dan Cara Kerja: Studi belah lintang beraspek kasus kelola dilakukan di Bangsal Sara f dan Poliklinik Rawat jalan Saraf’ RSUP dr. Kariadi Semarang periode 1 April 1996 – 31 Mei 1998; melibatkan subyek yang meneliti kriteria inklusi sebanyak 69 pasien stroke non hemoragik (SNH) ulang sebagai kasus dan 69 pasien stroke non henuoragik (SNH) tak ulang (‘sebagai kontrol) Terhadap semua pasien dilakukan anainnesis, pemeriksaan neurologi lengkap, CT-scan kepala. pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain. Stressor dinilai dengan skala Thomas- holmes dan Richard Rahe. Dilakukan analisis statistik dengan uji Chi square dengan koreksi Yates untuk variabel nominal, dan perbedaan rata-rata data kontinyu dengan uji T – test. Pengaruh dan Beberapa variabel terhadap terjadinya stroke non hemoragik ulang diuji dengan regresi logistik.
Hasil: Di antara subyek-subyek dalam kelompok SNH ulang dan kelompok kontrol telah didapatkan angka—angka yang berbeda secara bermakna dalam hal tekanan darah diastolik, hematokrit , tekanan darah sisitolik, LDL, dan skor stessor. Angka Odd rasio dan yang teriinggi (OR>3) hingga terendah (1 <OR< 2) ditunjukkan dari faktor—faktor berturut-turut adalah hipertensi sistolik (OR 3,87), abnormalitas EKG (OR=3.38) diabetes melitus (OR =3,18) hipertensi diastolik (OR=2.49)da n jenis kelamin (OR =1,96), Skor ,s-tresor (OR= 1,67) Hubungan antara faktor- faktor yang diteliti dengan kejadian stroke ulang yang mempunyai koefisien dan tingkat yang tinggi dengan uji regresi logistik adalah hipertensi sistolik dan hipertensi diastolik
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa kelainan jantung (gambaran EKG abnormal) hipertens sisitolik dan diastolik. DM serta hematokrit tinggi sebagai faktor tunggal mempunyai hubungan kuat sebagai resiko terjadinya stroke non hemografik ulang hematokrit tinggi sebagai faktor tunggal mempunyai hubungan kuat sebagai faktor resiko terjadinya stroke non hemoragik ulang.Kadar kolesterol , trigeliserida , asam urat yang tinggi , usia dan jenis kelamin sebagai faktor resiko tunggal tidak menunjukkan peran yang bermakna untuk terjadinya SNH ulang . Stressor meningkatkan satu setengah kali kejadian SNH ulang. Dari hasil regresi logistik didapatkan bahwa hipertensi sisitolik dan diastolik menunjukkan hasil yang signifikan dalam hubungannya dengan kejadian SNH ulang
Pasien dan Cara Kerja: Studi belah lintang beraspek kasus kelola dilakukan di Bangsal Sara f dan Poliklinik Rawat jalan Saraf’ RSUP dr. Kariadi Semarang periode 1 April 1996 – 31 Mei 1998; melibatkan subyek yang meneliti kriteria inklusi sebanyak 69 pasien stroke non hemoragik (SNH) ulang sebagai kasus dan 69 pasien stroke non henuoragik (SNH) tak ulang (‘sebagai kontrol) Terhadap semua pasien dilakukan anainnesis, pemeriksaan neurologi lengkap, CT-scan kepala. pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain. Stressor dinilai dengan skala Thomas- holmes dan Richard Rahe. Dilakukan analisis statistik dengan uji Chi square dengan koreksi Yates untuk variabel nominal, dan perbedaan rata-rata data kontinyu dengan uji T – test. Pengaruh dan Beberapa variabel terhadap terjadinya stroke non hemoragik ulang diuji dengan regresi logistik.
Hasil: Di antara subyek-subyek dalam kelompok SNH ulang dan kelompok kontrol telah didapatkan angka—angka yang berbeda secara bermakna dalam hal tekanan darah diastolik, hematokrit , tekanan darah sisitolik, LDL, dan skor stessor. Angka Odd rasio dan yang teriinggi (OR>3) hingga terendah (1 <OR< 2) ditunjukkan dari faktor—faktor berturut-turut adalah hipertensi sistolik (OR 3,87), abnormalitas EKG (OR=3.38) diabetes melitus (OR =3,18) hipertensi diastolik (OR=2.49)da n jenis kelamin (OR =1,96), Skor ,s-tresor (OR= 1,67) Hubungan antara faktor- faktor yang diteliti dengan kejadian stroke ulang yang mempunyai koefisien dan tingkat yang tinggi dengan uji regresi logistik adalah hipertensi sistolik dan hipertensi diastolik
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa kelainan jantung (gambaran EKG abnormal) hipertens sisitolik dan diastolik. DM serta hematokrit tinggi sebagai faktor tunggal mempunyai hubungan kuat sebagai resiko terjadinya stroke non hemografik ulang hematokrit tinggi sebagai faktor tunggal mempunyai hubungan kuat sebagai faktor resiko terjadinya stroke non hemoragik ulang.Kadar kolesterol , trigeliserida , asam urat yang tinggi , usia dan jenis kelamin sebagai faktor resiko tunggal tidak menunjukkan peran yang bermakna untuk terjadinya SNH ulang . Stressor meningkatkan satu setengah kali kejadian SNH ulang. Dari hasil regresi logistik didapatkan bahwa hipertensi sisitolik dan diastolik menunjukkan hasil yang signifikan dalam hubungannya dengan kejadian SNH ulang
Background. Besides the already known risk factors of stroke, some other factor’s may act as risk factors for a recurrent non hemogrhagic sirokeA study was designed to explore whether tile abnormiality of LEG, diabetes ,melitus, hypercholesteromia, hypertrigleridermia high hematoceite, hyperuriicaemia age sex would influence the incidence of the result stroke.also this study was intended to know the role of stressor and treatment compliance on the recurences.
Patient and methods : .A case—control study was conducted during the period of April 1996 Up to May 31st 1998 among 69 patients sufering from recurences non hemorhagic stroke in the neurological ward as the case group , and 69 patients sufering from first non hemorrhagic stroke who were followed up in the out patients clinic of Kariadi hospital as the cntrol group . upon the subject , ananinesis, physical and neurological examination, brain CT scans. laboratory tests were administered. stressor was measured the richard rahe scale. A chi square test with Yates corection was applied for analysi nominal variabling the tes, for continuous variables A multiple logistic regression was applied for analyzing the most powerful variable, which influenced the occurance of the recurrent stroke.
Result: It was found that there were significant differences of the diastolic blood pressure, hematocrite, systolic blood pressure, the low—density lipoprotein cholesterol, and the score of stressor scale, between the case and the control group. the odd ratio value from the highest (OR>3) and the lowest (1<OR <2) were the systolic blood pressure (OR=3.87 LEG abnormality (OR = 3.3 diabetes mellitus (OR = 3.18) diastolic blood pressure (OR = 2. 49) sex (OR = 1.96). and the stressor score (OR = 1.67) respectively . The logistic’ regression with the recurrenl stroke as the outcome) showed that the systolic and diastolic blood pressure hod both high regression coefficient and high significance.
Conclusion: It was concluded that the LEG abnorniality, systolic and diastolic blood pressure , diabetes melitus and high hematocrite as single factor had a significant role for the incidence of the recurent non hemorrhagic stroke. The blood cholesterol. triglyceride , uric acid, .sexes, and ages, as a single factor had not significant role stressor would increase the risk of the incidence by 1 .5 time . Only the systolic’ and diastolic blood pressure hod significant correlation with the ocurance of the recurrent stroke.:
Patient and methods : .A case—control study was conducted during the period of April 1996 Up to May 31st 1998 among 69 patients sufering from recurences non hemorhagic stroke in the neurological ward as the case group , and 69 patients sufering from first non hemorrhagic stroke who were followed up in the out patients clinic of Kariadi hospital as the cntrol group . upon the subject , ananinesis, physical and neurological examination, brain CT scans. laboratory tests were administered. stressor was measured the richard rahe scale. A chi square test with Yates corection was applied for analysi nominal variabling the tes, for continuous variables A multiple logistic regression was applied for analyzing the most powerful variable, which influenced the occurance of the recurrent stroke.
Result: It was found that there were significant differences of the diastolic blood pressure, hematocrite, systolic blood pressure, the low—density lipoprotein cholesterol, and the score of stressor scale, between the case and the control group. the odd ratio value from the highest (OR>3) and the lowest (1<OR <2) were the systolic blood pressure (OR=3.87 LEG abnormality (OR = 3.3 diabetes mellitus (OR = 3.18) diastolic blood pressure (OR = 2. 49) sex (OR = 1.96). and the stressor score (OR = 1.67) respectively . The logistic’ regression with the recurrenl stroke as the outcome) showed that the systolic and diastolic blood pressure hod both high regression coefficient and high significance.
Conclusion: It was concluded that the LEG abnorniality, systolic and diastolic blood pressure , diabetes melitus and high hematocrite as single factor had a significant role for the incidence of the recurent non hemorrhagic stroke. The blood cholesterol. triglyceride , uric acid, .sexes, and ages, as a single factor had not significant role stressor would increase the risk of the incidence by 1 .5 time . Only the systolic’ and diastolic blood pressure hod significant correlation with the ocurance of the recurrent stroke.: