mediamedika.net

Tujuan: Untuk mengetahui apakahi pengelolaan ibu hiamil dan hersalin dengan infeksi VHB di Rs. Dr Kariadi telah sesuai dengan prosedur yang berlaku , karakteristik ibu, angka kejadian dan apakah ada perbedaan komplikasi pada ibu bersalin dengan infeksi VHB dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita infeksi VHB
 
Rancangan penelitian: Observasional dengan pendekatan potong lintang selama kurun waktu 3 tahun (1 . Januari 1997 . 3Desember 1999) Tempat: RSUP Dr. Kariadi Semarang.
 
Hasil : terdapat 89 kasus ibu hamil hersalin dengan infeksi VHB (HBsAg positif) dari yang dilakukan skrining. Rerata umur ibu adalah 29.1 ± 5.87 tahun, rerata umur kehamilan saat melahirkan adalah 38.3 ± 3.33 minggu. rerata paritas adalah 1.2 ± 1.59. Didapat 1 kasus dengan hepatitis fulminan yang nieninggal dalam perawatan . Riwayat yang herhubungan dengan kemungkinan sumber infeksi, mayoritas adalah sering mendapat suntikan sehanyak 74% kasus.Penjelasan dokter tentang infeksi VHB dan pentingnva vaksinasi hepatitis B segera bagi bayinya hanya diterima 35.4% and 49.2% ibu dengan infeksi VHB. Ibu dengan infeksi VHB diraivat di ruang isolasi /sepsis 42. 7%, sisanya dirawat di bangsal umum . Hanya 25.6% bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan infeksi VHB diberi imunoglobulin atau vaksin hepatitis B .segera setelah lahir diikuti booster lengkap. Komplikasi perdarahan post partum pada ibu bersalin dengan infeksi VHB tanipak lebih tinggi pada ibu bersalin dengan HBsAg (—), ineskipun besar statistik tidak bermakna.
 
Kesimpulan: pengelolaan ibu hamil dan bersalin dengan infeksi VHB di RSUP Dr. Kariadi Semarang ternyata masih jauh dari yang diharapkan, sehagian besar kasus pen gelolaannya tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Proporsi ibu hamil dengan infeksi VHB selama 3 tahun tersebut adalah 8.3%. Komplikasi perdarahan post partum pada ibu , dengan infeksi VHB tampak lebih tinggi daripada ibu bersalin dengan HbsAG (-)

Objective: The purpose of this study was to collect data about characteristics, prevalence of HBV infection in pregnant women, and management of infection compared to legal procedure. This study was also undertaken to compare labor complications in women with HBV infection and women without infection.
 
Study design: An observational study in cross sections manner within 3 years periode (1 January 1997 – 31 December 1999)

Setting: RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Results: Thus study found 89 HBsAg positive women with mean age 29.1 ± 5.87 years, mean age pregnancy on labor 38 3 ± 3 33 weeks, and mean parity 1.2 .± 1.59. There was one patient with fulminant hepatitis who died during treatment A history of exposure to hepatitis, routine injections were most frequent 74% cases. Information from physicians about HVB infection and the importance of JIB vaccination for infants horn to HBsAg positive women was received by only 35.4% and 49.2% mothers with HVB infection Women with lIB infection was treated at isolation room 42.7%, while the rest had infection management at general ward. Only 25.6% infants horn to HBsAg positive women received HB Immuunoglobulin or HB vaccin immediately after birth and followed by subsequent doses. Post partum hemorrhage in HBsAG positive Women in labor was more common compared to them who had no infection, although it was not statisticaly significant.
 
conclusion : The management of HBV infection is still below the expected standard. Most of patients did not get proper treatment according to hospital’s procedure. the proportion of pregnant women who had HVB infection was 8.3%. Women with HBV infection were more likely to have post partum hemorrhage compared to HBsAg negative women.