Populasi Aspergilus sp Dan Kandungan Aflatoksin Pada Kacang Tanah yang Berasal Dan Beberapa Pasar Di Semarang Population of Aspergillussp and Aflatoxin Compound in Peanuts from Some Markets In Semarang
Tahun 2002 Volume 37 Nomor 2
Oleh : Dwi Sutiniingsih , Martlnl , Untari Kartlnlngrum , Subakir
Later Belakang: Kacang tanah merupakan bahan makanan yang sering dihsmbuhijamur terutama Aspergillus sp. Cendawan ini menghasilkan aflatoksin yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Obyektif: tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada / tidaknya kontammnasi populasi Aspergillus sp dan kandungan afiatoksin pada kacang tanah serta untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas biji kacang tanah dengan kontaminasi tersebut
Metode: Sebanyak 40 sampel kacang tanah . diambil secara random dan 20 pedagang yang dltenhskan secara proporsional dan S pasar terbesar dl Semarang yaitu pasar Johar Peterongan, Bulu Jatingaleh dan Rejomulyo. Banyaknya kacang tanah yang diambil sebagal sampel adalah 10 % dan berarti total kacang tanah yang dijual pada saat itu.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 26 sampel (65 96) mengandung Aspergilus sp dengan penincian 11 sampql (55 96) pada kacang tanah kualitas baik dan 15 sampel (75 96) pada kacang tanah kualitas buruk D 40 sampel tensebut terdapar 6 sampel (15 96) yang mengandung afiatoksin ,yaltu I sampel kacang tanah•kualltas balk dan S sampel kacang tanah kualitas bunuk
Keslmpulan: Dan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kacang tanah kualitas buruk lebih banyak mengandung Aspengillus sp dan aflatoksin dan pada kacang tanah kualitas balk Namun secara statlstik tidak ada hubungan antara kualitas biji kacang tanah dengan kontaminasi Aspergillus sp dan aflatoksin.
that may affect the human health.
Objective: The objective of this study is to detect the contamination of Aspergilus sp and aflatoxin compound in
peanuts, and explain correlation between contamination of Aspergilus and peanuts quality
Method: Forty units of samples were taken randomly from 20 peanut sellers chosen proportionally from S big markets in Semaran& i.e. : Joha, Peterongan, Bulu, Jatingaleh and Rejomulyo. The amount of peanut was 10 % from weight of all peanuts that were soiled by those seller on the sample taking day
Result : The result of this study showed that 26 samples (65 %) contain Aspergillus sp includIng 11 samples (55%) in high quality peanuts and 15 samples (75 %) in low quality peanuts From forty samples, there were 6 samples
(15 %) consist of aflatoxin i.e : 1 sample in high quality peanuts and S samples in low quality peanuts.
Conclusion: The study revealed that low quality peanuts has more Aspergilus sp and aflatoxin compound than high quality peanuts. Statistical test found there was no correlation between peanuts quality and contamination of Aspergillus sp and afiatoxin compound