Hubungan Pola Makan dan Aktifitas Fisik Anak dengan Obesitas Usia 6-7 tahun Di Semarang

Tahun 2005 Volume 40 Nomor 2
Oleh : M. Mexitalia, J.C. Susanto, Zinatul Faizah, Hardian

Pendahuluan : Obesitas menjadi salah satu masalah di berbagai negara dan dikaitkan dengan perubahan pola makan dan kurangnya aktifias fisik .Peningkatan masa lemak tubuh yang terjadi di amsa adiposity rebound pada usia 6-7 tahun . akan menetap samapi dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan aktifitas fisik pada anak dengan obesitas

Metode: Penelitian survei belah lintang diadakan di 15 SD yang dipilih secara acak di kota Semarang , dengan jumlah subyek 1157anak usia 6-7 tahun .Kriteria obesitas ditetapkan dengan indeks Masa Tubuh (IMT) >= persenil ke 95 pada kurva NCHS WHO . Skor pola amkan dinilai berdasarkan frekuensi makan sehari, jumalah susu yang diminum, dan frekuensi makan kudapan , serta aktifitas fisik dinilai berdasarkan katagory lama waktu melihat televisi (TV) , frekuensi olah raga lain di sekolah, lama setiap olah raga dan cara ke sekolah

Hasil: Obesitas dijumpai pada 123 anak(10.6%) lebih banyak pada laki-laki dibanding perempuan (p=0.01). Anak Obesitas makan jauh lebih sering dibanding anak dengan gizi baik (p=0.06), dalam seminggu jarang melakukan kegiatan olah raga diluar jam sekolah (p=0,05) dengan waktu olah raga yang kurang (p=0.03) dan hanya sebagian kecil yang ke sekolah dengan berjalan kaki (p<0.001) , namun tidak dijumpai perbedaan yang bermakna pad skor Pola makan (p=0.05) dan Skor aktifitas Fisik (p=0,09) antara anak obes dengan gizi baik . Hasil uji regresi logistik menunjukkan pergi ke sekolah menggunakan kendaraan merupakan faktor resiko yang bermakna untuk obesitas  (OR=3.0 ; 95%  CI+1.5 s/d 6.0) . Sedangkan makan berlebih (OR= 2.1 ; 95%  CI = 0.8 s/d 5.4)  merupakan faktor resiko untuk obesitas.

Simpulan:
Obesitas lebih banyak dijumpai pada anak laki laki . Makan berlebih serta kurang nya aktifitas fisik terutama aktifitas rutin harian merupakan faktor risiko untuk obesitas.

The Association Between Diatary Pattern and Physical Activity in Obese children aged 6 – 7 years in Semarang.

Background: Obesity in children has become problem in many countries and it is corelated with the change of detary intake and less physical activity. At the age 6- 7 years the body fat is lowest, and increasing of body fat in the period, namely adiposity rebound,tends to persists into adulthood. The objective of the study was to analyze the association of physical activity and dietary intake in obese children

Methods: A cross sectional survey was conducted in 15 elementary scholl randomly selected in the city of Semarang. Subject were 1157 chldren aged 6 – 7 years . obesity was determined if the BMI >=95th  centil of the NCHS WHO standart . Dietary score was computed from meal frequencies,amount of milk consumed per day and , the frequent of snack. Physical activity score was computed from watching TV time, frequency and time for exercise outside scholl and way of going to scholl

Result: Obesity was found 123 children (10.6%) . Obese boys was significantly higher than gilrs (p=0,01) . Obese children ate more frequently (10.6%), had less exercise outside scholl  per week ((p=0,05) with less exercise (p=0.03) and only few of them went to scholl by foot (p<0.001) compared with normal children . However there were no significant differences in dietary and physical activity score between obese and normal children(p=0.05 and p=0.9 resspectively). Logistic regression  analysis showed that going to scholl by car was a risk factor obesity  (OR=3.0 ; 95%  CI+1.5 to 6.0) . Exercise

Conclusion :
frequency of meals ((OR= 2.1 ; 95%  CI = 0.8 to 5.4) increased the risk of obesity
Obesity was more frequent on boys . Exercise frequency of meals and less daily physical activity were risk factors for obesity.