Hubungan antara Asupan Gizimikro dengan Kusta Stadium Subklinis Narakontak Serumah Penderita di Kota Semarang
Home
| Hubungan antara Asupan Gizimikro dengan Kusta Stadium Subklinis Narakontak Serumah Penderita di Kota Semarang
Tahun 2005 Volume 40 Nomor 3
Oleh : Mohammad Zen Rahfiludin, Endang Purwaningsih, Satoto
Latar belakang: Asupan gizimikro tertentu yang rendah secara bermakna dapat men gganggu sistem imun tubuh sehingga dapat menimbulkan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah men getahui peran asupan gizimikro (vitamin C, vitamin E, Cu dan Zn) terhadap kejadian kusta stadium subklinis (KSS) pada narakontak serumah penderita di Kota Semarang.
Metode: Penelitian observasional ini menggunakan pendekatan belah lintang . Total sampel adalah 101 orang narakontak serumah dengan penderita di Kota Semarang. KSS diukur berdasarkan titer/gM anti Phenolic Glycolipid (PGL)-1 dengan metode ELISA. Asupan harian gizimikro diukurdengan metode quantified food frequency. Tabulasi silang 2X2 dipakai untuk menghitung rasio prevalens, sedan gkan regresi linier berganda untuk men getahui persamaan regresi yang dipakai untuk estimasi titer lgM anti PGL- 1. Tarafkepercayaan yang dipakai adalah sebesar 95%.
Hasil: Rerata titer lgM anti PGL-1 adalah 638,9 unit/mI (± 436,13). Rerata asupan harian vitamin E, vitamin C, seng dan tembaga adalah 1,57mg (+ 1,62); 49,0mg (+ 29,97); 5,38mg (± 2,01); dan 1,03mg (+ 0,42). Asupan vitamin C dan Cu yang kurang merupakan faktor risiko terjadinya KSS dengan rasio pre va/ens masing-masing 4,80 (95% C11,455-15,384) dan 3,42(95%CI=1,405-8,335). Penelitian inijuga menghasilkan persamaan regresi untuk menduga titer lgM anti PGL-1 dengan asupan vitamin C, vitamin E dan Zn sebagai prediktor. Persamaan tersebut 1gM anti PGL- 1 = 954,6-4,17 vitamin C-5, 60 vitamin E-19,O5Zn.
Simpulan: Asupan vitamin C, Zn dan Cu yang kurang merupakan faktor resiko terhadap terjadinya KSS pada narakontak serumah penderita lepra.
The Association between Micronutrients Intake and Subclinical Leprosy in Persons Living with Leprosy Patients
Background: The low consumption of certain micronutrients significantly disturbs the body immune system, which then can cause infection. The objective of this study was to find out the association of micronutrients (vitamin C, vitamin E, copper (Cn) and zinc (Zn)) intake and subclinical leprosy in person living with leprosy patient at Semarang.
Method: An obse,vasional study design using cross-sectional approach was utilized in the study. The total samples were 101 persons who lived with leprosy patients. Subclinical leprosy was measured using ELISA titer 1gM anti Phenolic Glycolipid-1 (PGL- 1). Quantified food frequency was done to determine daily micronutrient intake. Two by two table was used to measure the prevalence ratio. To test the equation regression model, a multiple linear regression was selected. The significant level was set at 95%.
Result: The mean of/gM anti PGL- I was 638.9 unit/mI (+ 436.13). The mean of daily intake vitamin E, vitamin C, Zn and Cu were 1.57mg (± 1.62); 49.0mg (± 29.97); 5.38mg (+ 2.01); and 1 .03mg (+ 0.42). Inadequate daily intake of vitamin C and Cu were risk factors toward subclinical leprosy with a prevalence ratio of 4.80 (95% Cl— 1.455-15.384) and 3.422(95% Cl 1.405- 8.335). The study found the estimated model was 1gM anti PGL- 1 =954.6-4.17 vitamin C-5. 60 vitamin E- 19.05 Zn.
Conclusion: Inadequate daily intake of vitamin C, vitamin E, Zn and Cu were risk factors for subclinical leprosy in persons living with leprosy patients