Terapi Sinbiotik pada Diare Akut dengan Intoleransi laktosa Sekuder
Tahun 2006 Volume 41 Nomor 3
Oleh : Budi Santosa – Sudigbya – Hartantyo – Wisnu Barlianto
Latar belakang : Infeksi rotavirus menyebabkan perubahan pada sistem mikrovil sehingga timbul defiensi enzim laktase sekunder 30% – 50 % bayi dengan infeksi rotavirus menderita intoleransi laktosa sekunder . Kombinasi prebiotik dan probiotik (sinbiotik) akan meningkatkan daya tahan hidup probiotik. Probiotik dapat mempercepat penyembuhan diare akut pada anak.
Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi sinbiotik terhadap penyembuhan diare akut dengan intoleransi laktosa sekunder.
Metode : Penelitian ini merupakan uji klinik acak tersamar ganda, . 40 anak usia 1 -24 bulan diteliti yang menderita diare akut dengan intoleransi laktosa di RS Dr .Kariadi , Semarang . Semua penderita mendapatkan susu rendah laktosa dan terapi sesuai prosedur pengelolaan diare akut dengan intoleransi laktosa sekunder. Kelompok perlakuan anak mendapatkan sinbiotik sedang kelompok kontrol mendapatkan pasebo. Data dianalisis dengan uji t dan Mann Whitney U.
Hasil: Terdapat penurunan lama diare pada kelompok yang mendapatkan sinbiotik dibandingkan kontrol , rerata lama diare pada kelompok perlakuan 32 jam ( ± 20.7 ) dibanding 59,4 jam (±28,2%) pada kelompok kontrol (p=0,001). Jumalh kasus yang mengaalmi konversi tes reduksi pada hari kedua lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibanding kontrol (p=0.011) . Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada berat feses dan kenaikan berat badan antara kedua kelompok.
Synbiotic therapy inn acute diarhea with secondary lactose intolerance
Objective: To investigate the effect of synbiotic therapy on the recovery of acute diarhea in children with secondary lactose intolerance
Methods : A double blind randomized trial was conducted in 40 children aged 1 – 24 month with acute diarhes and secondary lactose intolerance in Kariadi Hospital Semarang .Subjecls were randomly allocated into 2 group.Children in both groups received low lactose milk and standart diarrhea therapy.In treatmen group,children were given synbiotic,while the control group received placebo .Data collected were analyzed with Mann Whitney and t-test.
Result; The mean duration of diarrhea in the treatmen group was 32 hours (±20,7) compered to 59,4 hours (±28,2) in the control group (p=0,001).The number of reduction test conversion was significantly higher in the treatmen group (p=0,011). There were no differences in stol volume and body weight gain between both groups
Conclusion: Synbiotic was effective to shorten the duration of diarhes and accelerate reduction test conversion for acute diarrhea in children with secondary lactose intolerance .