Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan ekskresi albumin pada pasien dengan Diabetes Mellitus di Indonesia
Home
| Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan ekskresi albumin pada pasien dengan Diabetes Mellitus di Indonesia
Tahun 2007 Volume 42 Nomor 2
Oleh :
Latar belakang: Mikroalbuminuria meningkatkan morbiditas dan mortalifas pasien diabetes. Faktor-faktor yang berpengaruh pada terjadinya micmalbuminuria masih banyak dipertanyakan. Penelitian ini bertujuan menentukan prevalensi mikroalbuminuria pada pasien diabetes dan faktor-faktor yang berhubungan dengan mikroalbuminuria.
Metode: 85 penderita diabetes mellitus tipe II yang berobat di 2 puskesmas di Semarang menjadi subyek penelitian . Informasi mengenai karakterisfik demografi gaya hidup dan riwayat penyakit didapatkan dan kuesioner. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri dan tekanan darah. Tiga sampel urin steril dikumpulkan dengan selang waktu satu minggu, rasio albumin creatinin diukur untuk mendiagnosi Mikroalbuminuria. Pemeriksaan darah meliputi HbA ic dan profil lemak darah.
Hasil : Sejumlah 85 orang (70,8%) dad total subjek yang memenuhi. syarat (120 orang) mengikuti penelitian ini. Prevalensi albuminuria pada subjek sebesar 25,9%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan albuminuria adalah HbA Ic, kolesterol total dan kolesterol LDL (berturut-furut p=0, 005, 0,04 dan 0,03). Pada model multivariat hanya HbA Ic yang berhubungan dengan albuminuria.
Simpulan: Seperempat subjek penelitian dengan diabetes tipe II mempunyai mikroalbuminuria. Faktor-faktor yang berhubungan dengan albuminuri adalah HbA Ic, kolesterol total dan kolesterol LDL.
Metode: 85 penderita diabetes mellitus tipe II yang berobat di 2 puskesmas di Semarang menjadi subyek penelitian . Informasi mengenai karakterisfik demografi gaya hidup dan riwayat penyakit didapatkan dan kuesioner. Pengukuran yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri dan tekanan darah. Tiga sampel urin steril dikumpulkan dengan selang waktu satu minggu, rasio albumin creatinin diukur untuk mendiagnosi Mikroalbuminuria. Pemeriksaan darah meliputi HbA ic dan profil lemak darah.
Hasil : Sejumlah 85 orang (70,8%) dad total subjek yang memenuhi. syarat (120 orang) mengikuti penelitian ini. Prevalensi albuminuria pada subjek sebesar 25,9%. Faktor-faktor yang berhubungan dengan albuminuria adalah HbA Ic, kolesterol total dan kolesterol LDL (berturut-furut p=0, 005, 0,04 dan 0,03). Pada model multivariat hanya HbA Ic yang berhubungan dengan albuminuria.
Simpulan: Seperempat subjek penelitian dengan diabetes tipe II mempunyai mikroalbuminuria. Faktor-faktor yang berhubungan dengan albuminuri adalah HbA Ic, kolesterol total dan kolesterol LDL.
Factors Associated with Abnormally Increased Urinary Albumin Excretion in Adults with Diabetes Mellitus in Indonesia
Background: Microalbuminuria in diabetes is associated with morbidity and mortality, and factors related to its development is still unclear. This study aimed to determine the prevalence of microalbuminuria among people with diabetes and factor associated with microalbuminuria.
Methods: 85 subjects with type II diabetes mellitus visiting two community health centres in Semarang were enrolled in the study. Demography, lifestyle and the history of their diabetes were investigated with a questionnaire. Anthropometric and blood pressure measurements were performed. Sterile urine samples were requested on three different occasions, separated at least a week The albumin to creatinine ratio was calculated to identify microalbuminuria. Blood examination included HbA ic and lipid profile.
Results: The overall response rate was 70.8%. The prevalence of subjects with albuminuria was 25.9%. Factors associated with aibuminuna were HbA Ic, total cholesterol and LDL cholesterol (p—0. 005, 0.04 and 0.03 respectively). In a multivariate model, only HbA Ic was associated with albuminuria
Conclusion: A quarter of the patients with type II diabetes in this study apparently have microalbuminunia. HbA ic, total cholesterol andLDL cholesterol are factors associated with albuminuria.
Methods: 85 subjects with type II diabetes mellitus visiting two community health centres in Semarang were enrolled in the study. Demography, lifestyle and the history of their diabetes were investigated with a questionnaire. Anthropometric and blood pressure measurements were performed. Sterile urine samples were requested on three different occasions, separated at least a week The albumin to creatinine ratio was calculated to identify microalbuminuria. Blood examination included HbA ic and lipid profile.
Results: The overall response rate was 70.8%. The prevalence of subjects with albuminuria was 25.9%. Factors associated with aibuminuna were HbA Ic, total cholesterol and LDL cholesterol (p—0. 005, 0.04 and 0.03 respectively). In a multivariate model, only HbA Ic was associated with albuminuria
Conclusion: A quarter of the patients with type II diabetes in this study apparently have microalbuminunia. HbA ic, total cholesterol andLDL cholesterol are factors associated with albuminuria.