Auditing Peta Medan Kuman dan Antibiogram sebagai Educatedguess Penanganan Penyakit Infeksi
Tahun 2008 Volume 43 Nomor 1
Oleh : Hendro Wahjono, Tri Nur Kristina
antibiotik pilihan .
Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan data skunder dari catatan medik pemeriksaan kultur darah dan tes sensitiviti
dari pasien rawat inap di unit perawatan intensifRS Dr Kariadi Semarangpada tahun 2005 dan 2006.
Hasil: Gambaran peta medan kuman dari material klinik darah menunjukkan perubahan urutan populasi kuman dari tahun 2005 dan 2006. Peta medan kuman di ICU dan PICU yang pada tahun 2005 didominasi oleh kuman batang Gram (-), pada tahun 2006 berubah menjadi kuman coccus Gram (+). Hasil antibiogram tahun 2006 dari ICU menunjukkan terjadinya penurunan efektifitas antibiotika cephalosporingenerasiJ1I, IV, dan carbapenem yang lazim digunakan di unit-unit perawatan intensif:
Simpulan dan Saran: Perubahan peta medan kuman dan turunnya efektifitas berbagai antibiotik kemungkinan diakibatkan oleh pemberian terapi atau profilaksis antibiotik yang kurang tepat atau bahkan berlebihan dalam penggunaannya. Perlu peningkatan kerjasama dari tim penanganan penyakit injeksi untukmengatasi masalah tersebut .
Bacterial mapping and antibiogram as an educated guess in the management of infectious diseases
guess.
Method: This was a descriptive study using secondary dataji-om medical record of blood culture and sensitivity testfrom intensive care
units Dr. Kariadi ho~pital, Semarang in 2005 and 2006.
Results: There were several chages in bacterial mapping of blood culture from year 2005 and 2006. Bacterial mapping inlCU and PICU,
which in 2005 was dominated by Gram (-) rods changed to Gram (+) cocci in 2006. This study also showed the decreasing effectiveness of third andfourth generation ofcehulusporin, and carbapenem that is often used in intensive care units.
Conclusions and recomendation: Changes of bacterial mapping and antibiotic resistance can be caused by overuse and! or misuse of antibiotic therapy or prophylaxis. There should be a better coordination among members of the infectious desease control.