Pengaruh Media Kontras lopamidol Dosis Tinggi Intravaskuler Terhadap Kadar Kreatinin Serum dan Gambaran Histopatologi Tubulus Ginjal pada Tikus Sprague-Dawley : Upaya Proteksi dengan L-arginin
Oleh : Hermina Sukmaningtyas , Djoko Untung Trihadi
ABSTRAK
Latar belakang: lopamidol, media kontras osmolalitas rendah mempunyai efek nefrotoksik relatif rendah, tetapi pemakaian dosis tinggi merupakan faktor resiko nekrosis tubuler akut. L-arginin, asam amino prekursor NO dan sebagai antioksidan dapat mencegah contrast-induced nephropat
Tujuan: Mengetahui pengaruh lopamidol terhadap perubahan kadar kreatinin serum dan gambaran nekrosis tubuler akut. serta melihat pengaruh L-arginin terhadap penurunan kejadian contrast-induced nephropaty.
Metode: Penelitian eksperimental sesungguhnya dengan rancangan post test only control group design pada tikus Sprague-Dawley jantan, sehat, umur 12 minggu, berat badan 200-350 g. Sebanyak 35 ekor tikus dibagi secara acak menjadi 7 kelompok Kelompok K, tidak mendapatkan perlakuan, P1, P2, P3 diberi lopamidol 1,8 cc intravena. Kelompok P4, P5, P6 diberi L-arginin 8,4 w/v 2x sehari masing-masing 5 ml selamna 7 hari, sebelum disuntik lopamidol 1,8 ml intravena. Kadar kreatinin serum dan pemeriksaan nekrosis tubuler akut diperiksa secara histopatologi dengan pengecatan H&E pada jam ke-24, jam ke-48, jam ke-72 sesuai dengan kelompok perlakuan. Dosis lopamidol setara dengan 100 ml pada dosis manusia. Perubahan kadar kreatinin serum dan nekrosis tubuler akut diuji dengan uji ANOVA.
Hasil : Kadar kreatinin serum tidak berbeda di antara kelompok ( Pemberian lopamidol menyebabkan nekrosis tubuler akut pada jam ke 72 (p=0, 007), dan pemberian L-arginin menurunkan nekrosis tubuler akut pada jam ke-72 (p=0.008)
Simpulan: Lopamidol dosis tinggi dapat menginduksi nekrosis tubuler akut pada keadaan tanpa. resiko, dan pemberian L-arginin dapat mencegah contrast-induced nephropathy. Kadar kreatinin serum tidak berbeda setelah pemberian lopamidol maupun L-arginin.